Langsung ke konten utama

KOMUIKASI MASA DAN EFEKNYA TERHADAP OPINI MASYARAKAT


Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa atau mass communiation) juga disebut sebagai komunikasi massa (mass media communiation). Maka dari itu, komunikasi jelas berarti sebuah cara berkomunikasi atau penyampaian informasi yang dilakukan melalui media massa yang bisa menjangkau masyarakat iri khas dari komunikasi massa ialah dia dapat menjangkau masyarakat luas dengan penyampaian informasi secara langsung dan cepat. Terdapat  beberapa tokoh atau ahli yang menyampaikan pendapatnya tentang pengetian komunikasi, diantaranya ada Charles R. Wright. Menurut pendapat Wright, komunikasi cmassa dapat dibedakan menurut pola-polanya, hal ini dikarenakan komunikasi massa memiliki keunikan karekteristik yaitu :

  1. Ditujukan kepada masyarakat luas yang heterogen, anonim, serta dalam jangkauan yang luas

  2. Informasi yang disampaikan bersifat terbuka

  3. Informasi yang disampaikan diterima secara bersamaan pada waktu yang kurang relatif sama dan bersifat hanya sementara bagi sebagian media massa (media elektronik)

  4. Komunikator sebagai pihak yang menyampaikan informasi, biasanya bergerak dalam sebuah organisasi yang memiliki kedudukan tinggi dan membutuhkan biaya yang cukup besar.

Menurut Wright, komunikasi massa dapat berfungsi sebagai surveillance atau sebuah kegiatan untuk mengkorelasi dan menggabungkan sebuah kejadian dengan fakta-fakta sehingga dapat disimpulkan. Pendapat kedua disampaikan oleh John R. Bittner (1980 :10). Komunikasi adalah sebuah pesan yang disampaikan melalui media massa pada sebagian besar orang.

Karakteristik Komunikasi Massa

Di dalam komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik, ciri-iri komunikasi massa ini dapat dibagi menjadi empat bagian tanda pokok karakteristik, komunikasi ini disampaikan oleh seorang ahli yaitu suprapto. Keempat tanda pokok adalah sebagai berikut :

  1. Komunikasi massa memiliki sifat komunikan

Hal ini karena sasaran komunikasi massa adalah masyarakat yang relatif besar serta memiliki sifat yang heterogen dan anonim. Masyarakat ini tidak dapat diukur berapa banyak jumlahnya, bagaimana latar belakang pendidikan, usia, agama, suku, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya. Hal yang dapat menjadikan semua perbedaan ini melebur adalah kesamaan minat dan kepentingan yang sama.

  1. Komunikasi massa memiliki sifat cepat dan serentak

Penyampaian pesan secara serempak ini dilakukan secara bersamaan oleh komunikator kepada komunikan yang memiliki jumlah yang besar. Jika disampaikan secara serentak, maka perhatian komunikan akan berfokus pada pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sifat penyampaian pesan yang cepat akan memungkinkan pesan tersebut dapat tersampaikan dalam waktu yang relatif singkat.

  1. Komunikasi massa memilik sifat publik

Sudah jelas bahwa pesan yang ingin disampaikan tersebut ditujukan kepada masyarakat luas, bukan kepada golongan tertentu saja. Sehingga isi pesan yang disampaikan harus lebih umum. Karena mencakup lingkungan yang umum dan universal.

  1. Komunikator yang terkoordinir

Karena media massa merupakan sebuah lembaga organisasi, maka komunikasi massa pasti memiliki komunikator yang telah terorganisasi dengan baik dan profesional seperti jurnalis, sutradara, penyiar atau pembawa acara, dan lain sebagainya. Pesan yang akan disampaikan tersebut merupakan hasil kerjasama tim, sehingga keberhasilan sebuah komunikasi massa juga tergantung berdasarkan berbagai faktor di dalam organisasi media massa tersebut.


EFEK KOMUNIKASI MASSA TERHADAP PEMBENTUKAN OPINI 

Komunikasi massa memiliki beberapa efek yang memengaruhi opini masyarakat luas yang berperan sebagai komunikan atau pengonsumsi informasi yang disajikan oleh media massa. Efeknya juga dapat mempengaruhi kebudayaan, prilaku individu mapun kelompok. Dalam hal ini media berperan penting dalam membentuk opini dan pola kehidupan masrakat luas. Berikut poin-poin yang menjadi efek dari komunikasi massa :

  1. Efek terhadap individu

Komunikasi dapat memberikan efek atau dampak ekonomis pada setiap individu. Hal ini tercermin dalam jasa lowongan pekerjaan yang sediakan oleh industri media massa. Efek yang paling berpengaruh ialah terbentuknya sebuah kebiasaan sehari-hari, seperti misal media massa memberitakan tentang profesi aparat negara seperti tentara itu merupakan tugas yang mulia, tentu individu yang mengonsumsi berita ini dia akan beropini sama seperti apa yang diberikan oleh media massa.


  1. Efek terhadap masyarakat

efek ini berkaitan erat denfan karaker yang dimiliki seseorang. Masyarakat luas akan menilai berdasarkan pembawaan, interaksi, serta ara berfikir seseorang sesuai dengan apa yang ditunjukan oleh media. Media tidad secara langsung mengajak masyarakat untuk memberikan penilain yang sama terhadap seseorang berdasarkan penilain dari media massa itu sendiri. 


  1. Efek terhadap kebudayaan 

Kerap kali hal yang ditampilkan dalam media, baik media cetak, media elektronik, maupun media digital akan berbeda bagi setiap kebudayaan yang dianut oleh masing-masing daerah. Misalnya saja mengenai cara berbusana. Gaya berbusana di masing-masing negara tentu berbeda, namun ketika media massa menayangkannya, hal tersebut akan mempengaruhi selera fashion di daerah lain.

Selain Chafee, salah seorang tokoh bernama Effendi juga mengemukakan tentang efek komunikasi massa. Efek menurut Onong Uchyana Effendi (2006) adalah :

  1. Efek kognitif 

Efek ini bersifat informatif. Misalnya saja adalah bagaimana seseorang mendapat informasi atau gambaran dari media tentang tempat yang belum pernah dikunjungi.

  1. Efek konatif

Efek ini berakibat pada tindakan yang dilakukan sehari-hari oleh seseorang setelah menerima informasi dari media massa. Misalnya saja seorang ibu rumah tangga yang terinspirasi untuk membuka usaha kerajinan tangan di rumah setelah melihat acara workshop crafting melalui media.

  1. Efek afektif

Efek ini lebih melibatkan tentang perasaan atau faktor psikologis seseorang. Misalnya setelah mendapatkan informasi melalui media massa, seseorang menjadi senang, marah, sedih, iba, terharu, gembira, sebal, dan lain sebagainya sesuai dengannya informasi yang diberitakan.


ANALISIS TEORI 

Dalam menganalisis kasus diatas saya menggunakan Teori ketergantungan media (Media Systems Dependency Theory atau Dependency).

Teori ini menyatakan bahwa media bergantung pada konteks sosial dan pertama kali dirumuskan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur (1976). Mereka memandang bahwa bertemunya media dengan khalayak didasarkan atas tiga perspektif, yaitu perspektif perbedaan individual, perspektif kategori sosial, dan perspektif hubungan sosial (Rakhmat, 2001 : 203)

Asumsi teori ini memandang bahwa dependensi relatif khalayak terhadap sumber media massa jika dibandingkan dengan sumber informasi lainnya merupakan suatu variabel yang harus ditentukan secara empiris. Semakin besar kadar dependensi khalayak terhadap media massa dilihat dari segi perolehan informasi dan semakin tinggi kadar kritis serta ketidakstabilan masyarakat, maka akan semakin besar pula kekuasaan yang dapat dimiliki oleh media (atau kekuasaan yang dikaitkan dengan peranannya) (McQuail, 1987 : 84-85).

Proses penyebaran informasi yang dilakukan oleh media massa tentu memiliki dampak atau efek yang akan membentuk opini atau pola pikir dari komunikan atau masyarakat luas yang berperan sebagai penerima informasi. Pesan informasi yang disampaikan oleh media massa akan ada banyak dampaknya seperti misal efek terhadap kehidupan individu, masyarakat, dan kebudayaan. Selain itu juga efek yang ditimbulkan oleh media massa adalah efek kognitif, bagaimana seseorang mendapatkan informasi atau gambaran dari media tentang tempat yang belum pernah dikunjungi seperti misal berita tentang perang Israel dan Palestina dan lain sebagainya. Kemudian efek konitif, ek ini berakibat pada tindakan yang dilakukan sehari-hari oleh seseorang setelah menerima informasi dari media massa. Misalnya saja seorang ibu rumah tangga yang terinspirasi untuk membuka usaha kerajinan tangan di rumah setelah melihat acara workshop crafting melalui media. Efek afektif, melibatkan tentang perasaan atau faktor psikologis seseorang. Misalnya setelah mendapatkan informasi melalui media massa, seseorang menjadi senang, marah, sedih, iba, terharu, gembira, sebal, dan lain sebagainya sesuai dengan informasi yang diberitakan.


KESIMPULAN

Media massa merupakan suatu wadah yang memiliki fungsi yang sangat urgen diantarnya adalah Sebagai sarana informasi kepada masyarakat, membantu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, sebagai sarana untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan gagasan kepada khalayak, seebagai sarana untuk mendapatkan hiburan, relaksasi, dan pengalihan perhatian dari ketegangan sosial, sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat secara umum, dan bagi para siswa secara khusus, sebagai sarana untuk melakukan pengawasan atau kontrol sosial bagi masyarakat. Dilihat dari fungsinya tentu media sangat berperan penting dalam membentuk tatanan kebudayaan  masyarakat. Pada era globalisasi sekarang media massa lebih memfokuskan untuk memperoleh keuntungan dengan mengenyampingkan penyampaian informasi-informasi penting seperti berita, pendidikan, dan lain sebagainya. Jadi kita sebagai konsumen dari media massa harus bisa memfilter informasi yang disampaikan oleh media massa guna tidak terjerumus pada satu sudut pandang saja.




DAFTAR PUSTAKA


http://ciputrauceo.net/blog/2016/4/21/komunikasi-massa-dan-efek-komunikasi-massa

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-media.html#:~:text=Secara%20umum%2C%20suatu%20media%20memiliki,%2C%20waktu%2C%20dan%20daya%20indera.&text=Sebagai%20sarana%20pendidikan%20bagi%20masyarakat,bagi%20para%20siswa%20secara%20khusus.

https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-massa/amp


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSPIRASI MASUKNYA AGAMA ISLAM DI BIMA

Para penulis sejarah Barat dan Indonesia berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh orang Arab. Prof Snouck Horgronye berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia dari India, dibawa pedagang-pedagang India yang telah memeluk agama Islam pada waktu itu. Yang paling menarik perhatian mereka semua berpendapat bahwa masuknya agama Islam di Indonesia dengan jalan damai. Menjelang masa disintegrasi Kerajaan Majapahit tumbuh bandar perdagangan seperti Gresik, Tuban dan Sedayu. Negeri tersebut selain menjadi pusat  perdagangan, juga menjadi penyiaran agama Islam di Jawa dan daerah-daerah disekitarnya. bahkan jauh sebelum jaman disintegrasi mubaliq Islam yang bernama Malik Ibrahim bersama temannya Muhammad Sadik langsung ke istana Majapahit untuk mengajak Raja Majapahit memeluk agama Islam, ajakan mana ditolaknya. Malik Ibrahim yang dikenal juga dengan nama Maulana Magribi kembali ke Gresik. Di sana ia meninggal pada 12 rabiul awal 822 H bertepatan dengan tanggal

BAHASA ASLI SUKU MBOJO/BIMA

PEMBAGIAN BAHASA BIMA                                Sumber foto @uma.lengge_mengajar Menurut sejarah perkembangannya Bahasa Bima dibagi menjadi 2 kelompok yaitu : 1). Kelompok Bahasa Bima lama meliputi : a. Bahasa Donggo, dipergunakan oleh masyrakat Donggo Ipa yang bermukim di pegunungan sebelah barat meliputi desa Oo, Kala, Mbawa, Palama, Pedende, Kananta, Doridungga.  b. Bahasa Tarlawi dipergunakan oleh masyarakat Donggo Ele yang bermukim dipegunungan Wawo Tengah meliputi desa Tarlawi , Kuta, Teta, Kalodu. c. Bahasa Kolo, dipergunakan oleh masyarakat yang bermukim di desa Kolo di sebelah timur Asakota. Ketiga kelompok Bahasa itu berfungsi sebagai Bahasa ibu. 2). Kelompok bahasa Bima baru, lazim disebut nggahi Mbojo, Bahasa Bima baru atau nggahi Mbojo dipergunkan oleh masyarakat umum di Bima dan berfungsi sebagai Bahasa ibu. Bahasa Bima dipergunakan pula oleh masyarakat Dompu sebagai bahasa ibu. Khusus bagi masyarakat pemakai bahasa Bima lama, maka bah

PENGARUH TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI TERHADAP PERILAKU ANAK

A.     Latar Belakang Pada era sekarang ini, Televisi adalah   media yang sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat dan hampir semua masyarakat di Indonesia memiliki televisi. Perkembangan televisi membuktikan bahwa dengan sifat audio visual yang dimilikinya, menjadikan televisi sangat pragmatis, sehingga mudah mempengaruhi penonton dalam hal sikap, tingkah laku, dan pola berpikir. Kehadiran televisi ini tentu membawakan banyak hal positif diantaranya kemudahan memperoeh informasi, hiburan dan lain-lain, selain itu juga dampak negative juga selalu menghantui, semisal tayangan yang berbau criminal atau adegan sinetron yang sedang melakukan tindak kekerasan, nah tampa disadari ketika anak menonton itu pasti ia akan terpengaruh dan tergiring untuk melakukan hal tersebut. Perilaku kekerasan dalam masyarakat setiap hari ditampilkan di media massa. Tayangan yang disajikan oleh berbagai media massa baik media elektronik dan media cetak menjadi ajang pembelajaran bagi anak-anak. Ta